Tom And Jerry
Like father, like daughter. Hahahaha... Mungkin itu ungkapan yang
tepat untuk bapak saya dan saya. Kita punya selera yang sama dalam
beberapa hal, salah satunya adalah tontonan TV. Saya dan bapak suka
sekali menonton serial kartun Tom and Jerry. Kita berdua bisa ketawa-ketitwi sendiri kalau udah nonton serial kartun yang satu ini.
|
Tom and Jerry |
Tom and Jerry merupakan serial kartun ciptaan William Hanna dan Joseph Barbera pada tahun 1940.
Tom and Jerry
bercerita tentang seekor kucing bernama Tom dan seekor tikus bernama
Jerry yang selalu bermusuhan dan menimbulkan keributan di rumah yang
mereka tinggali. Tom tidak mudah menyerah dalam memburu Jerry dengan
menggunakan benda apa pun yang ada di sekitar rumah. Sayangnya, Tom
hampir selalu gagal dalam menangkap Jerry. Jerry yang lincah dan pintar
selalu bisa lolos dari cengkeraman Tom. Kartun ini sebenarnya cenderung
kasar untuk ditonton oleh anak-anak sendirian. Tom dan Jerry hampir
selalu menggunakan bahan-bahan peledak, alat-alat tajam, dan senjata api
dalam perburuannya. Selalu terdapat kekerasan di dalamnya. Meskipun
begitu, tidak terdapat adegan berdarah-darah di
Tom and Jerry.
Jadi, saran saya, dampingi anak-anak ketika menonton kartun ini. Bilang
kepada mereka bahwa memukul atau menyakiti teman itu tidak baik. Untuk
referensi petunjuk pengkategorian film berdasarkan umur, bisa dibaca di
blog temen saya,
Aneg.
Sebenarnya tidak selalu si semua episode mereka bermusuhan. Beberapa di
antaranya (cenderung sedikit sebenarnya) menampilkan Tom dan Jerry
saling membantu. Seperti di salah satu episode yang saya ingat, yaitu di
mana Tom dan Jerry menemukan seekor anak anjing di saat hujan deras.
Jerry merawat anak anjing itu. Pada awalnya Tom tidak menyukainya karena
jatah susu Tom diminum oleh si anak anjing. Kemudian, entah bagaimana
anak anjing tersebut lari dari rumah. Tom merasa tidak enak karena anak
anjing tersebut belum bisa apa-apa dan terjebak hujan deras di luar
sana. Tom pergi mencari anak anjing itu meskipun hujan sedang deras. Tom
jatuh sakit karena kehujanan. Kemudian, Jerry serta si anak anjing pun
merawat Tom. Untung saja anak anjing itu tidak apa-apa. Kemudian,
sebagai rasa terima kasih, Tom memberikan jatah susunya kepada anak
anjing itu.
Hal-hal yang saya suka dari kartun ini adalah cara penyampaian isi
cerita tanpa banyak menggunakan dialog. Hampir di semua episode
Tom and Jerry
kedua hewan ini tidak berbicara. Mereka hanya menggunakan ekspresi dan
gerakan tubuh untuk menunjukkan emosi dan tingkah laku yang lain. Ketika
mereka mengeluarkan suara, paling hanya jeritan-jeritan saja. Hal kedua
yang saya suka di kartun ini adalah penggunaan musik klasik sebagai
latar suaranya. Sering kali diperlihatkan Tom dan Jerry sedang bermain
alat musik seperti piano, gitar, harpa, terompet, dan lain-lain di dalam
serial ini. Adegan favorit saya adalah ketika Tom bermain piano di mana
Jerry tinggal di dalamnya. Jerry berusaha menghentikan aksi Tom
memainkan piano karena dia merasa terganggu. Dalam aksi perburuan, si
Tom tetap memainkan piano hingga akhir episode. Hal ketiga yang saya
suka dari serial kartun ini adalah bagaimana Tom dan Jerry memanfaatkan
semua perabot yang ada untuk aksi perburuan. Mulai dari peralatan rumah
tangga, mebel, kendaraan, perkebunan, alat musik, hingga senjata dan
alat peledak.
Serial
Tom and Jerry favorit saya adalah versi dari Hanna-Barbera
(1940-1954; 1975-1977) dan versi dari Chuck Jones (1963-1967). Saya
suka karena gambarnya gemes dan ceritanya asik, bisa bikin ketawa
banget.
Menurut saya,
Tom and Jerry ini salah satu legenda perkartunan
dunia. Cuma modal inti cerita kejar-kejaran dan tidak banyak dialog
justru merupakan "bahasa" yang mudah dimengerti orang di dunia. Tidak
peduli dari bangsa mana, pasti orang akan mengerti jalan ceritanya.
Bahkan ditonton tanpa suara pun masih tetap asik menurut saya. Saya
sering nonton serial ini tanpa suara karena jam tayangnya sekarang
sering di saat tidur siang, takut ganggu ibu yang sedang tidur.
Mehehehe... Alhasil saya dan bapak saya harus tertawa tanpa suara.
(,--)/||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar